
|

Harga Cabe Mahal?? Yuk kita tanam sendiri di halaman | 9:01 PM |
Filed under:
|
Pada suatu hari di pasar........
Pembeli: “Haaaaah…??!! Cabe rawit sekilo nya Rp 80000 ribu bang?? Ah yang beneer?!”
Pedagang: “iya bu, inih pasokan barangnya lagi susah di dapet soalnya..banyak kena banjir”
Pembeli: “Ah, jangan segitu ya, kurang lagi deh bang…saya kan masih harus belanja keperluan yang lain”
Pedagang: “Wah ibu ga nonton berita niih, malah ada yang nyampe 100 ribu/kilo nya lho bu....”
si ibu yang masih gak percaya dengan kenaikan harga cabe yang begitu melambung tinggi akhirnya memtuskan membeli 1 ons cabe, yah daripada gak ada.
Kenapa harga cabe begitu mahal? menurut berbagai berita, Hal itu disebabkan karena cuaca yang kurang kondusif beberapa bulan ini, sehingga menyebabkan hasil pertanian kurang maksimal, bahkan ada diantaranya yang gagal panen karena terendam banjir. Namun, menurut berita di PosKota, keadaan ini hanya terjadi di pulau Jawa, sementara di daerah lain banyak juga yang surplus cabe, seperti di Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
Bukan hanya cabe, tapi beragam hasil pertanian lain juga ikut-ikutan naik. Bagi orang yang mampu sih hal ini bukan masalah, tapi bagi orang-orang yang perekonomiannya menengah kebawah kan bisa pusing. Kebutuhan pokok lainpun harganya banyak yang naik. Belum lagi biaya buat bayar anak sekolah, biaya telepon, listrik, ini-itu yang kadang tidak bisa diduga-duga. Itulah sekelumit jeritan para ibu-ibu dalam menghadapi keadaan perekonomian yang semakin sulit.
Terus gimana dong?
Tipsnya ada 2:
1. Berhemat, belanja yang diutamakan yang dibutuhkan saja, sementara untuk yang tidak terlalu penting tidak usah dibeli. Mengurangi jumlah belanja, yang biasanya beli 2 kilo jadi 1/2 kilo (kecuali untuk pengusaha rumah makan yang banyak memasak makanan pedas, sepertinya memang agak sulit kalau dikurangi pembelian cabenya).
2. Menanam sendiri di rumah. Yup, daripada beli harganya mahal, belum lagi kadang ada pestisidanya, mending tanam sendiri aja di rumah. Di halaman rumah saya banyak sekali tanaman-tanaman yang dapat dikonsumsi, baik untuk dimakan segar, sebagai sayur, maupun untuk obat. Ingat lirik lagu ini? ~ “orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu pun jadi tanaman”~ lagunya Koes Plus yang Kolam Susu itu emang ada benarnya, Ibu saya hanya membuang biji-biji cabe, pepaya di sembarang tempat di halaman rumah, beberapa hari kemudian sudah tumbuh.
Batang singkong, dan batang pohon katuk tinggal di tancap saja di tanah nanti juga tumbuh. Inilah anugerah Allah yang tidak boleh kita sia-siakan. Begitu mudahnya tanaman-tanaman itu tumbuh di negeri kita yang subur ini. Tinggal bagaimana kita mau merawatnya atau tidak.
"you reap what you sow"
(apa yang ditanam, itulah yang Anda petik)
Beberapa foto tanaman yang ada di halaman rumah saya:
1. cabe yang saya tanam, baru mulai berbuah dan warnanya sudah mulai kemerahan
2. sayur mayur (terong hibrida, seledri, pohon singkong, daun sambung nyawa, pegagan)
3. Metik buah nanas dari halaman sendiri, rasanya manis lagi
semoga apa yang saya lakukan bisa menjadi inspirasi bagi orang lain untuk membudidayakan sendiri tanaman-tanaman pangan. Go Green!!
Salam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

0 komentar:
Post a Comment